Prinsip Utama Dalam Desain Grafis

Tentu anda sudah tidak asing lagi dengan istilah desain grafis. Sederhananya, desain grafis merupakan kombinasi dati sebuah ilustrasi, tipografi dan juga fotografi baik cetak maupun digital, dimana isi dari sebuah desain tersebut digunakan untuk keperluan yang persuasif atau bersifar mengajak. Banyak orang khususnya para pebisnis yang menggunakan desain grafis ini untuk keperluan marketing mereka. Semakin menarik desain yang digunakan, semakin banyak pula konsumen yang pada akhirnya akan memilih produk mereka. Inilah kegunaan utama dari sebauh desain sebagai komunikasi visual. Bagi anda yang ingin terjun dalam dunia desain, maka ada beberapa prinsip dasar yang harus anda pahami lebih dulu. Apa saja prinsip dasar tersebut? Mari kita pahami bersama.

Prinsip pertama yang harus dipahami adalah keseimbangan. Yang dimaksud disini adalah desain yang anda hasilkan haruslah seimbang antara warna, tulisan, ataupun gambar. Layaknya sebuah rumus matematika, maka sisi pemahaman yang harus anda gunakan untuk menyelesaikan masalah harus digunakan. Anda harus menemukan rumus yang pas ketika anda membuat sebuah desain untuk sebuah iklan. Misal anda membuat iklan jus jeruk, maka pada umumnya tema yang akan anda usung adalah “segar”. Jangan sampai dengan tema segar, anda justeru menggunakan warna hitam untuk pemandangan gunung. Maka hal tersebut bisa merusak esensi dari pesan yang ingin disampaikan oleh pemilik produk. Ketika anda mengusung tema segar, cobalah untuk memadupadankan lokasi pantai dengan cahaya matahari yang panas, namun berdisi seorang wanita yang terlihat sangat enjoy dengan minumannya sehingga dia bisa menikmati pemandangan pantai dibawah teriknya matahari. Hal ini penting diperhatikan, karena bisa menimbulkan presepsi yang berbeda dari setiap penikmatnya. Kemudian kedua, anda harus menggunakan konsep kesatuan. Seperti yang sudah digambarkan sebelumnya, semua hal yang disajikan dalam desain, haruslah memiliki keutuhan dan konsistensi pengertian dari tema. Sehingga mereka bisa menghasilkan gambar yang saling berhubungan.

Hal ketiga yang harus anda perhatikan adalah ritme sebuah gambar. Yang dimaksud dengan ritme disini, komponen yang harus saling berhubungan. Sama saja halnya dengan lagu yang harus senada dengan lirik yang dibawakan. Jangan sampai nada yang dihasilkan memiliki kesan melo, namun lirik yang digunakan memiliki kesan bahagia. Tentu hal ini tidak berhubungan dan membuat pendengarnya tidak ingin menikmati lagu tersebut lagi. Selain itu, anda juga perlu melakukan penekanan pada suatu gambar. Anda juga bisa menonjolkan ikon utama dalam produk anda. Misalnya dalam iklan produk jus jeruk, maka anda bisa menggunakan ikon buah jeruk yang bisa berbicara untuk menyampaikan kepada masyarakat, bahwa produk anda adalah produk minuman yang memiliki rasa jeruk.

Sederhana memang, namun terkadang konsumen hanya mau melihat garis besarnya saja tanpa melihat komposisinya. Bandingkan dengan minuman warna kuning dalam botol kosong. Bisa jadi banyak yang berspekulasi bahwa itu jus jeruk, padahal mereka meminum jus markisa. Maka bisa dipahami mengapa penekanan dalam gambar sangat penting. Jika sudah, semua prinsip tersebut harus disatukan dalam prinsip proporsi. Yang mana gambar yang dihasilkan tersaji dalam hasil yang epik, dan terhindar dari distorsi.